Acara diawali dengan laporan kesiapan penyelenggaraan pelatihan oleh Kepala Seksi Penyelenggaraan dan Sarana Pelatihan Umul Khair, yang menyampaikan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, keahlian dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi PKSR secara profesional kepribadian dan etika sesuai kebutuhan instansi.

Dilaporkan pula oleh Umul bahwa jumlah peserta yang ikut dalam pelatihan PKSR Gelombang IV inisebanyak 25 peserta dari perusahaan dan instansi yang memanfaatkan sumber radioaktif di Indonesia. Ke-25 peserta tersebut terdiri dari: gauging 13 orang, logging 3 orang, radiografi industri 5 orang dan medik 4 orang. Umul berharap agar peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik sehingga bisa lulus 100 %.

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan BAPETEN Lukman Hakim. Dalam sambutan Lukman menyampaikan Bahwa keikutsertaan dalam pelatihan ini adalah salah satu syarat dalam pengajuan izin sebagaimana diatur dalam PP No. 33 Tahun 2007 Tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif, PP No. 29 Tahun 2008 teetang Perijinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir, serta Peraturan Kpala BAPTEN No. 6 Tahun 2018 Tentang Keamanan Sumber Radioaktif.

Lebih lanjut Lukman mengatakan “ PKSR merupakan perpanjangan tangan dari BAPETEN, karena perusahaan Bapak adalah yang menggunakan dan memanfaatkan tenaga nuklir, maka bapak selaku PKSR yang harus menjaganya” katanya.

“ Sumber radioaktif jangan sampai jatuh ke tangan orang yang tidak baik, karena itu Bapak dan Ibu diharapkan dapat menjaganya agar tidak terjadi pencurian bahan radioaktif. Untuk itu petugas PPR dan petugas PKSR harus bersinergi” ujar Lukan menambahkan.

Selepasnya dari pelatihan ini diharapkan ilmu yang diperoleh bisa dishare dan diterapkan di instansinya masing-masing, “ Karena itu Bapak dan Ibu bisa enjoy selama 3 hari ini. Lupakan sejenak pekerjaan kantor untuk belajar sambil refreshing, agar ilmu yang disampaikan dapat diterima secara maksimal”, tukas Lukman mengakhirinya sambutannya.

Pembukaan pelatihan ditandai dengan penyematan tanda peserta pelatihan secara simbolis sebagai tanda telah secara resmi dimulainya pelatihan yng kemudian dilanjutkan dengan foto bersama. [bhkk/bams]