Dalam kunjungan tersebut DL E&C yang diwakili oleh Direktur Perwakilan untuk Indonesia, Mr. Park Sungnam. Pertemuan yang dipimpin oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) BAPETEN, Taruniyati Handayani bertujuan untuk berbagi informasi dan pengetahuan mutakhir mengenai perkembangan teknologi Small Modular Reactor (SMR) generasi terbaru di dunia, khususnya desain High-Temperature Gas-cooled Reactor (HTGR).

Dalam paparannya, DL E&C memperkenalkan potensi teknologi SMR Xe-100 yang dikembangkan oleh X-energy dari Amerika Serikat. Teknologi ini menyasar pemanfaatan tenaga nuklir selain listrik, seperti penyediaan panas untuk industri dan produksi hidrogen bersih, yang selaras dengan agenda dekarbonisasi Indonesia. Sebagai badan pengawas, BAPETEN menyampaikan komitmennya untuk terus mengembangkan kerangka peraturan yang adaptif dan mampu terap, termasuk untuk reaktor non-konvensional seperti HTGR, guna memastikan setiap perkembangan teknologi dapat diadopsi dengan prinsip keselamatan tingkat internasional.

Pertemuan ini merupakan bagian dari fungsi BAPETEN dalam mengikuti dinamika perkembangan iptek nuklir dunia. BAPETEN senantiasa terbuka untuk mendengarkan berbagai masukan dan informasi dari pemangku kepentingan, yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan peraturan yang berimbang, tanpa mengurangi aspek keselamatan, keamanan, dan garda aman. BAPETEN akan terus memantau perkembangan teknologi ini sebagai bagian dari kesiapan regulasi pengawasan tenaga nuklir. (Petit/P2STPIBN/BHKK/cd)