Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai launching kali pertama Balis Perizinan 2.5 secara terbatas untuk instansi BRIN dalam rangka uji coba langsung penggunaan Sistem Balis Perizinan Terintegrasi dengan OSS-RBA (Online Single Submission – Risk Based Approach) atau Balis Perizinan 2.5 yang akan diberlakukan di tahun 2022 ini.

Direktur DPIBN Budi Rohman membuka secara resmi Bimtek ini yang dilanjutkan dengan presentasi oleh Budi Rohman dan Ishak, Direktur DPFRZR, dengan moderator Evin Yuliati, Koordinator Perizinan Instalasi Nuklir Non Reaktor.

Budi Rohman menyampaikan materi terkait Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir dengan lingkup: Organisasi, Tahapan Perizinan dan Proses Perizinan, sedangkan Ishak memaparkan Sistem Perizinan Sumber Radiasi Pengion, dengan lingkup : Rantai Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion, Proses Transisi dan Integrasi & Interkoneksi Balis Perizinan 2.5 dengan OSS dan INSW (International Single Windows)

Acara berlanjut dengan presentasi Sistem Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion yang disampaikan oleh Mukhlisin, Koordinator Kelompok Fungsi Perizinan Fasilitas Penelitian dan Industri. Ia memaparkan terkait 5 (lima) hal, yaitu Jenis Kegiatan Sumber Radiasi Pengion, Persyaratan izin, Mekanisme Perizinan, Biaya Izin dan Service Level Agreement (SLA) atau Janji layanan. Sementara materi terkait Akses Balis Perizinan 2.5 disampaikan oleh Nugraha Dwi Santosa.

Kegiatan ini dihadiri oleh Plt. Direktur Penguatan Kemitraan Insfrastruktur Riset dan Inovasi BRIN, R. Muh. Subekti. Peserta kegiatan berasal dari seluruh unit Kerja di lingkungan BRIN yang memanfaatan Sumber Radiasi Pengion, seperti BATAN (15 Unit Kerja), LIPI (7 Unit Kerja), LAPAN dan BPPT.

Peserta sangat antusias untuk bertanya saat diskusi dan pada pelaksanaan bimbingan teknis baik saat validasi data izin maupun pada saat mengakses Balis Perizinan 2.5. Bimbingan Teknis dilanjutkan kembali pada hari ke-2 pelaksanaan.

Saat peserta mengakses Balis Perizinan 2.5 atau uji coba Balis Perizinan secara langsung inilah banyak ditemukan hal-hal yang kurang, tetapi kemudian dapat langsung diperbaiki oleh Tim Pengembangan Balis Perizinan 2.5. dari Bapeten.

Di akhir akhir acara Bimtek, peserta diminta memberikan komentar terkait penyelenggaraan kegiatan. Peserta berterima kasih dengan adanya Bimbingan Teknis ini. “Jika memungkinkan mohon Bapeten bisa mengadakan lagi kegiatan ini, setelah ada perbaikan dari Balis Perizinan 2.5.” ujar Nurbaiti dan Eko Lestari perwakilan dari BRIN.

Acara ditutup oleh Direktur DPFRZR Ishak, yang pada kesempatan tersebut mengapresiasi peran aktif peserta dalam Bimtek ini dan mengucapkan terima kasih atas beberapa kekurangan yang ditemukan pada Balis Perizinan 2.5, sehingga perbaikan yang akan dilakukan segera akan menjadikan Balis Perizinan 2.5 lebih baik lagi. (DPFRZR/Sunarya/BHKK/Bams).