I-DRL merupakan salah satu tool utama dalam mengimplementasikan dan mewujudkan optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi bagi pasien di fasilitas pelayanan kesehatan. Nilai I-DRL tersebut nantinya akan menjadi indikator bagi rumah sakit atau klinik untuk menerapkan audit dosis pada pemeriksaan pasien radiologi diagnostik dan radiologi intervensional serta kedokteran nuklir diagnostik secara optimal.

Kegiatan FGD dibuka secara resmi oleh Kepala P2STPFRZR dan dipandu oleh Endang Kunarsih selaku ketua tim pelaksana kegiatan. Endang Kunarsih menyampaikan bahwa tujuan dari FGD kali ini adalah untuk mendiskusikan dan menyepakati bersama nilai-nilai yang diusulkan untuk menjadi I-DRL pada mamografi dan radiografi gigi. Hasil analisis dan usulan nilai I-DRL pada acara ini disajikan oleh Ida Bagus Putra Pratama. Dengan adanya pembahasan bersama ini diharapkan nilai yang diusulkan dapat mampu terap di fasilitas kesehatan yang menggunakan mamografi dan radiografi gigi.

Peserta FGD yang hadir merupakan perwakilan dari pemangku kepentingan yaitu PDSRI, IKARGI, AFISMI, PARI, BRIN (PRTKMRMN), serta perwakilan lembaga pendidikan yaitu Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Poltekkes Semarang, dan Poltekkes Jakarta. Seluruh perwakilan dari para pemangku kepentingan yang hadir dalam FGD ini menyatakan dukungan positif dan menyetujui nilai-nilai I-DRL yang diusulkan. Sebagai tindak lanjut dari FGD ini, nilai I-DRL yang telah disepakati akan diproses menjadi Keputusan Kepala BAPETEN dan kemudian akan di-launching secara resmi tanggal 24 April 2024. (P2STPFRZR/Herman/BHKK/CD)