Dalam satu kesempatan, sebagaimana dikutip dari tempo.com, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa satu ledakan mercon saja terjadi, seluruh dunia akan mengetahuinya. Para delegasi kemungkinan besar langsung meninggalkan Indonesia. Situasi akan lebih parah jika bom yang meledak. "Kalau ada dua menteri keuangan dari negara lain meninggal, habis kita!"

Pertemuan tahunan IMF-World Bank tahun 2018 di Bali yang digelar sejak tanggal 8-14 Oktober 2018, diklaim menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Tercatat lebih dari 35 ribu peserta hadir, mewakili lebih dari 180 negara. Acara yang digelar di tengah terjadinya musibah bencana alam di salah satu daerah di Indonesia ini dipuji oleh banyak pihak, karena dianggap sukses dalam penyelenggaraannya.

Di balik kesuksesan penyelenggaraan pertemuan tahunan tersebut, partisipasi BAPETEN dalam mengamankan acara ini tidak bisa ditinggalkan. Bersama dengan personil dari Gegana Brimob Polda Bali dan anggota Paspampres, anggota MEST BAPETEN bahu membahu dalam mengamankan acara dari ancaman bahaya nuklir/zat radioaktif. Diawali dengan kegiatan pemetaan radioaktivitas latar yang dilakukan oleh Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir – BAPETEN di seluruh lokasi penyelenggaraan acara, hingga kegiatan monitorin pada saat penyelenggaraan. Tim MEST BAPETEN yang diturunkan selama penyelenggaraan acara berbaur bersama dengan peserta untuk melakukan pemantauan terhadap penyimpangan radioaktivitas udara dari data dasar yang telah diperoleh sebelumnya. [BHO/AQ]