Dalam sambutannya, Jazi menyampaikan "keamanan komprehensif membutuhkan rencana keamanan yang dirancang dengan baik untuk mengatur potensi kerentanan dan ancaman serta meningkatkan kapasitas untuk mengatasi ancaman. Disamping itu, upaya dalam membangun dan memelihara arsitektur keamanan sumber radioaktif yang komprehensif harus dipertahankan."

"Diharapkan dengan adanya workshop ini, akan meningkatkan upaya yang telah dilakukan selama bertahun-tahun untuk mendapatkan kerangka kerja keamanan yang efektif dan berkelanjutan. Dan semoga dapat menambah wawasan dan masukan bagi para peserta agar bersama-sama dapat lebih meningkatkan keamanan sumber radioaktif di Indonesia."

Kegiatan pelatihan ini, berupa presentasi yang mengunakan dokumen panduan SSP dan Daftar persyaratan Keamanan yang telah dibuat oleh Badan Pengawas yang membahas ruang lingkup dan tujuan dari rencana keamanan lokasi SSP dan pentingnya SSP. Pendahuluan yang menjelaskan mengapa rencana Site Security Plan diperlukan, Fasilitas dan sumber radioaktifnya, dan manajemen keamanan yang menjelaskan langkah-langka manajemen keamanan fasilitas untuk sumber radioaktif.

Pelatihan yang berlangsung selama 4 hari ini, diikuti oleh 24 orang peserta yang berasal dari beberapa Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Pusat yang ada di daerah serta dari lingkungan BAPETEN. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan peserta dapat menghasilkan Site Security Plan (SSP) di masing-masing instansinya .(BHKKP/rus/ip).