Acara dilanjutkan dengan pemaparan hasil Review DRL Nasional oleh Sudradjat dan sebagai moderator oleh Rusmanto. Beberapa hal yang disampaikan antara lain adalah terkait latar belakang dan dasar hukum penyusunan Review DRL. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2007 dan BSS IAEA yaitu GSR Part 3 Tahun 2014, dinyatakan bahwa DRL harus ditetapkan oleh setiap negara anggota IAEA termasuk negara Indonesia berdasarkan dokumen BSS 115 menjadi GSR Part 3.

Pemaparan dilanjutkan dengan jumlah rumah sakit yang telah terdaftar dalam aplikasi Si-INTAN yaitu prosentasi survei data dosis pasien, data dosis pasien modalitas CT Scan, Fluoroskopi, Radiografi Umum, dan Kedokteran Nuklir Diagnostik. Selain itu disampaikan juga aplikasi KADORISKA untuk analisis dosis efektif serta analisis risiko kanker dan aplikasi ini bermanfaat sebagai media edukasi pasien, keluarga pasien, dan masyarakat umum. Dalam akhir paparan disampaikan beberapa rencana pengembangan terkait aplikasi Si-INTAN di masa mendatang khususnya di tahun 2021.

Acara rafin diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab dengan seluruh peserta guna mendapatkan masukan serta tanggapan dari seluruh peserta agar dapat menyempurnakan hasil review DRL. Kegiatan rapat finalisasi ditutup oleh Taruniyati Handayani yang menyampaikan ucapan terima kasih atas tanggapan dan masukan yang disampaikan pada rafin kali ini, tuturnya. [P2STPFRZR/sudrajat/BHKK/is]