Acara diawali dengan laporan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan (BDL) BAPETEN Ahmad Ciptadi Syuryavin yang mengakatan bahwa BDL BAPETEN bertanggung jawab atas pengembangan kompetensi SDM, khususnya dalam konteks keselamatan dan keamanan nuklir. Ia berterima kasih telah dipercaya menyelenggarakan kegiatan ini.

“Kami berkomitmen menyelenggarakan pelatihan skala nasional, regional, maupun internasional, kami berharap pelatihan selama lima hari ini bisa memberikan benefit bagi para peserta,” tambahnya.

Kemudian, perwakilan IAEA Horst Richard Sebastian Monken Fernandes menyampaikan apresiasinya kepada BAPETEN yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. “Ini adalah kesempatan untuk mengembangkan ide dan strategi tentang pengelolaan NORM, saya harap ini bisa membantu peserta dalam merumuskan ide dan penyelesaian masalah, sehingga bisa dibawa ke level yang lebih tinggi, yaitu para pembuat kebijakan,” katanya.

Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir BAPETEN Haendra Subekti yang hadir membuka acara ini mengatakan pengelolaan NORM membutuhkan koordinasi lintas stakeholders. Menurutnya, salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk merumuskan kebijakan terkait tantangan tersebut.

“Dalam pengelolaan NORM, Indonesia memiliki tantangan karena banyak kegiatan pertambangan di sini, khususnya mineral. Terima kasih untuk para expert dan peserta yang mengikuti kegiatan ini, saya berharap aka nada kolaborasi yang aktif antara para peserta dan menghasilkan output yang berguna kedepannya,” tutupnya sambil membuka kegiatan ini.

Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi berjudul NORM Management in Indonesia－Challenges and Approaches oleh Pengawas Radiasi Muda Vatimah Zahrawati, Reviewing Fundamental Concepts about NORM oleh Horst Richard Sebastian Monken Fernandes, dan Overview of IAEA Safety Standards: Focus on NORM oleh Marta García Talavera San Miguel dari Consejo de Seguridad Nuclear Spanyol.

Diharapkan kegiatan ini bisa membantu para negara anggota dalam merumuskan kebijakan dan manajemen terkait pengelolaan NORM di negaranya masing-masing sesuai standar internasional. [BHKK/Da]