Rangkaian kegiatan tersebut mencakup kehadiran BAPETEN pada peresmian fasilitas produksi radiofarmaka serta partisipasi dalam seremonial pelepasan ekspor rempah ke Amerika Serikat. Kedua kegiatan tersebut berkaitan langsung dengan aspek keselamatan radiasi dan perlindungan kepentingan publik.

Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Bidang Kesehatan

Pada pagi hari, Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir (Dep. PKN) BAPETEN, Haendra Subekti, menghadiri peresmian fasilitas produksi radiofarmaka di kawasan Waru, Sidoarjo. Kehadiran BAPETEN merupakan bagian dari fungsi pengawasan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir, khususnya penggunaan radioisotop untuk keperluan medis.

BAPETEN memastikan bahwa pemanfaatan teknologi nuklir pada fasilitas tersebut telah memenuhi ketentuan keselamatan radiasi dan keamanan nuklir, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan izin pemanfaatan tenaga nuklir yang diterbitkan setelah melalui proses evaluasi dan verifikasi.

Dalam sambutannya, Haendra Subekti menyampaikan bahwa pemanfaatan tenaga nuklir di bidang kesehatan memberikan manfaat bagi masyarakat, namun harus dikelola dengan pengawasan yang ketat.

“BAPETEN memastikan aspek keselamatan radiasi dipenuhi untuk melindungi pekerja, pasien, masyarakat, dan lingkungan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dalam pelaksanaan tugasnya, BAPETEN berfokus pada pengawasan keselamatan dan keamanan nuklir, sementara aspek mutu obat menjadi kewenangan instansi teknis terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dukungan Pengawasan terhadap Keamanan Produk Ekspor

Pada siang hari, BAPETEN hadir dalam Seremonial Pelepasan Ekspor Rempah Bebas Cesium-137 (Cs-137) ke Amerika Serikat yang diselenggarakan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari tindak lanjut penguatan persyaratan U.S. Food and Drug Administration (US FDA) terhadap komoditas rempah Indonesia, termasuk melalui skema sertifikasi dan penerbitan Shipment Specific Certificate (SSC) oleh BPOM sebagai lembaga yang diakui.

Dalam konteks perdagangan internasional, sejumlah negara tujuan ekspor menerapkan persyaratan ketat terkait keamanan pangan, termasuk pengendalian terhadap cemaran radioaktif tertentu. BAPETEN mendukung upaya tersebut melalui pelaksanaan fungsi pengawasan keselamatan radiasi sesuai dengan kewenangannya.

“Keselamatan radiasi merupakan bagian dari faktor kepercayaan dalam perdagangan global. Pengawasan dilakukan untuk memastikan pemanfaatan tenaga nuklir dan pengendalian cemaran radioaktif berjalan sesuai ketentuan,” jelas Haendra Subekti.

Seremonial pelepasan ekspor tersebut melibatkan berbagai kementerian dan lembaga sebagai bentuk sinergi pemerintah dalam menjaga keamanan produk dan reputasi Indonesia di pasar internasional. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir BAPETEN, Judi Pramono, serta Pengelola Kegiatan Kelompok Fungsi Keteknikan BAPETEN, Kusbandono.

Pengawasan untuk Kepentingan Publik

Rangkaian kegiatan pengawasan di Surabaya tersebut mencerminkan peran BAPETEN dalam mengawal pemanfaatan tenaga nuklir agar memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, baik dalam mendukung layanan kesehatan maupun dalam menjaga kepercayaan terhadap produk nasional di pasar global.

Melalui pengawasan yang profesional, independen, dan kolaboratif, BAPETEN terus berkomitmen memastikan setiap pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia dilaksanakan sesuai prinsip keselamatan, keamanan, dan perlindungan lingkungan, demi kepentingan masyarakat dan negara. [Dep. PKN/ HaendraSubekti/BHKK/SP]