Mewakili BPOM, Ketua Tim Pengawasan Ekspor Pangan dan Pengembangan Daya Saing, Betty Noegraha Ardi, menyampaikan apresiasinya kepada BAPETEN atas fasilitasi dan dukungan dalam kegiatan peningkatan kapasitas teknis ini. Menurutnya, kegiatan ini penting untuk memperkuat kompetensi teknis dalam pengawasan keamanan pangan dari aspek radiasi nuklida, yang mencakup penggunaan alat ukur radiasi, prosedur pemindaian, perhitungan dan pencatatan hasil, prosedur pengambilan sampel (sampling), serta metode pengujian dan interpretasi hasil laboratorium sesuai standar yang direkomendasikan.

Kunjungan diterima oleh Ketua Tim Mobile Expert Support Team (MEST) BAPETEN, Nurman Rahmadi, yang menyampaikan sambutan serta memberikan penjelasan terkait pengenalan alat ukur radiasi, prosedur penggunaan, metode perhitungan, hingga pencatatan hasil sesuai dengan standar operasional BAPETEN.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Program Peningkatan Kapasitas Teknis Pengawasan Keamanan Pangan dari Radiasi Nuklida (Cesium-137) yang dimulai dengan kegiatan di kantor BPOM pada 28 Oktober 2025, dan dilanjutkan dengan kunjungan ke laboratorium pengujian cemaran radionuklida di BAPETEN pada 29 Oktober 2025.

Melalui dukungan dan keahlian teknis BAPETEN, diharapkan kegiatan ini dapat memperkuat kerja sama lintas lembaga dalam memastikan pelaksanaan pengawasan dan pengujian terhadap paparan radionuklida, khususnya Cesium-137, dilakukan secara ketat, akurat, dan sesuai dengan standar teknis internasional. [BHKK/GP]