Banner BAPETEN
Focus Group Discussion (FGD) Peta Pengembangan Molten Salt Reactor (MSR) Di Indonesia Dan Pengawasannya
Kembali 17 September 2021 | Berita BAPETEN
small_thumb_2021-09-20-122744.jpg

BAPETEN menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Peta Pengembangan Molten Salt Reactor (MSR) dan Pengawasannya pada hari Jumat, 17 September 2021 di Jakarta, dihadiri oleh 28 peserta perwakilan dari Bappeda Kalbar, DESDM Babel, ITB, UGM, UNS, PT. Thorcon Indonesia, Dirjen EBTKE, BRIN (ORTN) dan Kedeputian PKN dan PI BAPETEN. FGD ini bertujuan untuk berbagi dan saling tukar informasi terbaru terkait dengan penelitian, topik, metodologi, kajian, joint research, proyek konsorsium, dan program nuklir untuk reaktor tipe MSR, menjalin jejaring kerja sama dan penggunaan bersama fasilitas penelitian/kajian baik perangkat keras maupun perangkat lunak, serta memperoleh informasi peta kegiatan dan kebijakan terkait pembangunan MSR.

Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir Dahlia Cakrawati Sinaga, dalam sambutannya menyatakan program PLTN telah lama digulirkan di Indonesia. Aspek regulasi sudah dipersiapkan baik kegiatan litbang, survey penerimaan masyarakat hingga pemenuhan semua aspek regulasi dari sejak tapak hingga operasi diantaranya berupa pengembangan kriteria keberterimaan. Isu pembangunan PLTN sebagai Mega Project Nasional seyogyanya dikawal agar tidak mengalami gangguan termasuk dalam hal ini jaminan finansial.

imgkonten

FGD dibuka oleh Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto. Dalam sambutan pembukaannya Jazi menyampaikan bahwa FGD merupakan forum ilmiah dan komitmen dalam proses pengawasan pembangunan PLTN di Indonesia. Kesimpulan FGD tidak akan mempengaruhi proses perizinan.BAPETEN bersifat netral dan menjamin kesejahteraan, keselamatan masyarakat, pekerja dan lingkungan melalui pilar pengawasan yakni, perizinan, pengaturan dan inspeksi. Kerjasama dengan NRA, USNRC, dan Rostechnadzor dilakukan untuk memastikan kemampuan SDM pengawasan. Pertukaran informasi antara stakeholder perlu terus ditingkatkan.

imgkonten

Novery Nuzuyluddin yang mewakili Kepala BAPPEDA Provinsi Kalimantan menyatakan bahwa Penerapan regulasi nasional yang mendukung beroperasinya PLTN secara selamat harus menjadikan skala prioritas termasuk dalam hal ini penggunaan standar Internasional yang berlaku. Dilanjutkan oleh Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bangka Belitung yang menyampaikan Provinsi Babel mendukung penguasaan teknologi nuklir di Indonesia. Aspek sosial perlu diperhitungkan dan belajar dari kejadian Fukushima maka perlu edukasi intens secara komprehensif kepada masyarakat sehingga penguasaan teknologi nuklir dapat terwujud.

imgkonten

Acara FGD di lanjutkan dengan presentasi tentang kebijakan, pemanfaatan dan kebutuhan energi oleh Dirjen EBTKE Chrisnawan Anditia , Roadmap pengembangan TMSR 500, dukungan program pemerintah berupa clean energy untuk menggantikan peran PLTU di tahun 2040 dan tahapan study yang dilakukan sebagai tindaklanjut amanah dari Kemenkomarves oleh Perwakilan PT Thorcon Bob S. Effendi dan Tagor Malem Sembiring dan Status Kajian Pengawasan TMSR-500 oleh Kepala P2STPIBN BAPETEN Yudi Pramono. Pemaparan hasil kajian penelitian dan simulasi desain SMR termasuk pengembangan software secara mandiri juga disampaikan dalam FGD oleh Topan Setiadipura dari ORTN-BRIN, Andang Widiharto dari UGM, Abdul Waris dari ITB dan Suharyana dari UNS. Peserta FGD mendapatkan banyak informasi dan manfaat dalam acara diskusi dan tanya jawab.

imgkonten

FGD ditutup oleh Kepala P2STPIBN Yudi Pramono yang menyampaikan bahwa kegiatan FGD sangat produktif, menghasilkan sangat banyak pengetahuan, informasi dan transparansi program. [P2STPIBN/Muktaf/BHHK/YL].

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK