Banner BAPETEN
Internalisasi Budaya Pengawasan Guna Penyusunan Corporate Agreement BAPETEN
Kembali 02 Oktober 2019 | Berita BAPETEN
small_thumb_2019-10-02-112636.jpg

Bertempat di BSD Tangerang, (Selasa, 01/10/2019) telah berlangsung Rapat Koordinasi dalam rangka Internalisasi Budaya Pengawasan guna menyusun corporate agreement di lingkungan BAPETEN. Nilai-nilai Budaya Pengawasan yang terdiri dari Amanah, Mandiri, Peduli, Unggul dan Humanis atau disingkat AMPUH diperoleh berdasarkan kajian ilmiah yang komprehensif hasil kerjasama antara BAPETEN dengan Fakultas Psikologi UGM.

Dalam dalam acara ini, hadir Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir Yus Rusdian Akhmad, Plh. Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) Agus Yudhi Pristianto, Anggota Agen Perubahan BAPETEN (AoC), serta bebarapa pejabat terkait.

Mengawali acara tersebut Agus menyampaikan bahwa tujuan pertemuan hari ini adalah untuk menyusun corporate agreement yang kemudian akan disampaikan hasilnya pada pertemuan dengan LPKM – UGM pada tanggal 7 Oktober 2019.

imgkonten

“Harapan kami hasil dari internalisasi dan kajian yang berupa nilai-nilai budaya pengawasan dapat diikat atau diformalkan dalam bentuk kode etik, baik itu berupa PerBan (pertauran Badan), serta Renstra BAPETEN atau lainnya” katanya

Lebih lanjut Agus menambahkan agar nantinya baik pimpinan beserta insan BAPETEN dapat memahami dan mengimplementasikan kode etik yang telah diformalkan tersebut.

imgkonten

Sementara itu Yus Rusdian dalam arahan dan sambutan pembukaan menguraikan bahwasanya BAPETEN memiliki keunikan tersendiri “ hanya BAPETEN saja yang menjadi pengawas ketenaganukliran tidak seperti misalnya bidang keuangan, yang memiliki BPK dan Kementerian Keuangan, OJK dan sebagaianya” tuturnya.

“Karenanya sebagai good regulator BAPETEN harus seimbang dalam menjalankan 3 perannya sebagai baik sebagai otoritas, pakar dan public” jelasnya.

Kepada para anggota AoC yang hadir dalam acara ini Yus Rusdian mengharapkan agar segenap anggota AoC dapat menangkap esensi dari Budaya Pengawasan, “ Intinya nilai-nilai AMPUH harus mengikat insan-insan di BAPETEN. ” tukasnya menambahkan.

imgkonten

Pada akhir sambutannya, Yus Rusdian menaruh harapan kuat agar selanjutnya Kesettamaan bisa mengambil peran dalam menginternalisasi nilai-nilai Budaya Pengawasan ini, serta bisa dijadikan PerBan sebagai dasar hukum untuk penerapannya di BAPETEN.

Pada acara ini Agus Yudhi juga mempresentasikan tentang budaya pengawasan, sejarah diperolehnya nilai AMPUH, lalu hubungan antara nilai AMPUH dengan 3 pilar budaya pengawasan BAPETEN.

imgkonten

Sekretaris Utama BAPETEN, Hendriyanto Hadi Tjahyono yang akrab disapa Dudit yang juga hadir dalam acara ini mengatakan Jika nilai-nilai ini nantinya disepakati menjadi corporate value maka nilai-nilai ini akan menjadi domain atau ranahnya Kesettamaan.

“ Nilai-nilai ini belum naik ke wise BAPETEN dan belum diangkat ke corporate, ini adalah waktu yang pas meskipun agak terlambat, karena kita sedang menyusun Renstra (2020 – 2024) sampai dengan akhir tahun ini” ungkapnya

Disampaikan oleh Dudit bahwa pada tanggal 25 atau 26 Oktober diajdwalkan untuk menyepakati nilai-nilai AMPUH ini untuk menjadi corporate value yang nantinya entah dalam bentuk renstra, Perban atau kode etik, dan lain-lain.

“ Pada tanggal 25 atau 26 Oktober tersebut bukan lagi tanggal untuk berdebat apakah nilai-nilai ini akan dimasukkan, tetapi presentasi dari PKN adalah langsung membuat bahkan menodong pimpinan untuk yakin bahwa nilai-nilai ini wajib diangkat menjadi corporate value’” tegas Dudit.

“Sehingga saran saya adalah bagaimana dari Deputi PKN pada tanggal 25 oktober tersebut dapat meyakinkan pimpinan BAPETEN untuk menjadikan AMPUH ini menjadi corporate value” pungkasnya.

Dudit juga mengingatkan untuk dibuatkan peta yang jelas, dimanakah posisi Budaya Pengawasan ini, jika kita bandingkan dengan safety cultere dan security culture.

imgkonten

Staf senior BAPETEN Reno Alamsyah, yang hadir di acara ini sebagai pakar Budaya Pengawasan, ikut urun rembug menyumbangkan pemikirannya. Menurutnya kita harus bisa menerjemahkan nilai AMPUH ini kedalam bahasa sederhana yang mudah dimengerti.

Dalam penyusunan corporate value ini Reno mengusulkan jika memungkinkan BAPETEN bisa mengundang STUK - Finlandia untuk datang ke BAPETEN, guna pembelajaran dan komparasi nilai-nilai budaya pengawasan kita ini dengan mereka.

Di akhir acara para peserta rapat sepakat untuk memperjuangkan nilai-nilai AMPUH menjadi corporate value BAPETEN yang diwujudkan dalam bentuk PerBan atau yang lainnya. Selanjutnya Internalisasi hasil kajian budaya pengawasan akan melibatkan seluruh unsur pimpinan dan AoC BAPETEN (p2stpibn/zul/bhkk/bam).

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK