Banner BAPETEN
Keluarga Bahagia di Era Milenial, antara Idealita dan Realita
Kembali 26 September 2018 | Berita BAPETEN
FotBrit_dwp-3-1024x683.jpg

Menikah tidak harus sudah punya rumah, tidak harus sudah berumur matang, tetapi pertama, harus sudah mempunyai niat, bermotifasi untuk nikah karena niat menentukan perjalanan pernikahan itu selanjutnya. Yang kedua, harus punya ilmu tentang nikah dan harus selalu update, mengikuti trend keluarga yang sekarang itu bagaimana harus dengan wawasan dan pengetahuan yang kekinian. Hal tersebut juga tergantung dimana keluarga dibangun karena pola hidup antara di kota besar dengan di daerah itu berbeda. Ketiga, harus punya mentalitas yang kuat karena antara idealita dan realita tidak selalu sinkron, sehingga dengan mental yang kuat dapat menciptakan suasana nyaman dengan kondisi apapun.

imgkonten            imgkonten

Hal tersebut disampaikan Ketua Dharma Wanita Persatuan BAPETEN Nur Azizah saat membuka acara Ceramah Keluarga Bahagia di Era Milenial pada Rabu (26/09/2018) yang dihadiri sejumlah pengurus Dharma Wanita dan para pegawai di lingkungan BAPETEN. Nur Azizah menyatakan bahwa dengan membentuk keluarga yang bahagia dan harmonis di rumah maka semakin mantab untuk menuju surga. Acara yang diselenggarakan di Ruang Auditorium Gedung B BAPETEN di Jakarta ini  dilanjutkan dengan ceramah oleh Rita Fadilah.

imgkontenRita Fadilah memaparkan kondisi idealita dengan realita di era milenial dimana kemajuan teknologi mempunyai efek positif dan negatif pada keluarga. Teknologi komunikasi (media sosial) memudahkan komunikasi sehingga keluarga dapat terhubung dimanapun berada dan dapat berkomunikasi dengan siapa saja.  Untuk mensikapi dampak teknologi tersebut menuju keluarga bahagia diantaranya dengan mempunyai tujuan hidup yang jelas dihubungkan dengan religiusitas sebagai kontrol hidup; menjaga komunikasi lancar antar anggota keluarga; melaksanakan kewajiban sesuai peran dalam keluarga; membuat kesepakatan yang ditaati tentang penggunaan gadget; menyempatkan kegiatan bersama secara berkala; dan bila ada masalah segera diselesaikan karena informasi cukup deras, dan bila masalah tertumpuk menjadi bom waktu yang setiap saat bisa meledak.

imgkonten

Acara diakhiri dengan diskusi dan sharing kehidupan berumah tangga dari para peserta. Dan sebagai penutup, Nur azizah menyimpulkan bahwa salah satu kunci adalah keharmonisan komunikasi diantara anggota keluarga, apapun perbedaan yang timbul sebagai masalah namun pada akhirnya berakhir bahagia (happy ending). [bho/tds]

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK