Banner BAPETEN
Peningkatan Kapabilitas Front Line Officer di Pelabuhan Tanjung Perak
Kembali
SAM_3346-300x200.jpg

Dalam rangka meningkatan kapabilitas Front Line Officer (FLO) di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN) BAPETEN, menggelar pelatihan bagi para personil Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, tanggal 24-25 Agustus 2016.

Pelatihan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kemampuan para personil Bea dan Cukai yang bertugas di Pelabuhan Tanjung Perak, guna mendukung program keamanan nuklir nasional dalam mencegah penyelundupan bahan nuklir dan/atau zat radioaktif maupun barang mengandung radioaktif melalui pelabuhan.

Pelatihan ini dibuka oleh Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Dedik Eko Sumargo, didampingi Kepala Subdirektorat Keteknikan Zulkarnain. Dalam sambutannya, Dedik mengatakan, peran FLO sangat penting dalam mengawal keamanan nuklir nasional.

imgkonten imgkonten

Kewaspadaan terhadap penyelundupan bahan nuklir dan/atau zat radioaktif maupun barang mengandung radioaktif melalui pelabuhan, harus lebih ditingkatkan lagi mengingat kasus yang pernah terjadi. Seperti kejadian tahun 2014, DKKN dan Bea dan Cukai Tanjung Perak menangani kasus pendeteksian 41 kontainer mengandung radioaktif (Tenorm).

Dua tahun berselang, tepatnya 20 Agustus 2016, FLO BP Batam juga mendeteksi adanya dugaan zat radioaktif ilegal (kamera radiografi industri). Dari hasil penyelidikan dua kasus tersebut berhasil diselesaikan dan ditutup. Belajar dari kasus tersebut, Dedik mengingatkan bahwa Indonesia harus semakin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan FLO dan para pemangku kepentingan lainnya.

imgkonten imgkonten

Dedik menegaskan bahwa pelatihan ini bukan hanya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan semata, tetapi juga menjadi media untuk berbagi informasi dan pengalaman sebagai umpan balik bagi DKKN untuk menyempurnakan program dan sistem kedepan. BAPETEN dalam mencapai misi dan fungsi untuk menjamin keselamatan dan keamanan pekerja, masyarakat dan lingkungan tidak bisa berdiri sendiri. BAPETEN harus membangun koordinasi dan kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan disemua lini.

Pelatihan FLO ini diikuti oleh 30 orang peserta dari KPPBC Tanjung Perak, Surabaya, dengan pengajar dari BAPETEN Subdit Keteknikan DKKN. Materi pelatihan mencakup teori dasar dan juga praktek lapangan penggunaan alat ukur radiasi yang baik dan benar. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, peserta dapat menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang didapat selama pelatihan ini pada saat dilapangan, sehingga upaya pencegahan penyelundupan bahan nuklir dan/atau zat radioaktif maupun barang mengandung radioaktif melalui pelabuhan dapat lebih efektif.

imgkonten imgkonten

Sebagai program yang berkelanjutan, DKKN dibawah payung program nasional Indonesia Center of Excelence of on Nuclear Security and Emergency Preparedness (I-CONSEP) akan terus melakukan pelatihan bagi para stakeholders guna meningkatkan kapabilitas para personilnya guna mendukung program keamanan nuklir nasional, termasuk para personil yang bertugas di pelabuhan baik laut maupun udara.

Misi ini sesuai dengan peran I-CoNSEP dalam menyediakan dukungan teknis dan ilmiah mengenai peralatan, bantuan kepakaran dan peningkatan kemampuan SDM dalam rangka membangun Sistem Keamanan Nuklir Nasional yang handal. Pelatihan ditutup dengan evaluasi, dialog sekaligus penyerahan sertifikat kepada para peserta workshop.[DKKN/ZUL/PD]

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK