Penutupan IAEA International Physical Protection Advisory Service (IPPAS) Mission ke Indonesia
Kembali 17 Oktober 2014 | Berita BAPETEN(Jakarta,BAPETEN)


Setelah agenda penelitian terselesaikan, bertempat di auditorium Gedung B BAPETEN, Jumat (17/10) diadakan penutupan IAEA IPPAS Mission di Indonesia. Acara ini dihadiri oleh Deputi Pengkajian dan Keselamatan Nuklir Khoirul Huda, Direktur Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Dahlia C Sinaga, Direktur Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir Dedik Eko Sumargo, Senior Security Advisor dari Canadian Nuclear Safety Commission (CNSC), 8 experts IAEA, BATAN, BIN dan BAPETEN.
Pada sambutannya Dedik Eko Sumargo menyatakan bahwa "tim dari IAEA telah melaksanakan penelitian selama 2 minggu. Tentu hasil yang akan di paparkan akan sangat penting khususnya bagi BAPETEN dan seluruh operator di Indonesia dalam mengidentifikasi permasalahan dan mengembangkan sistem yang ada".
Dalam pemaparan hasil yang diuraikan oleh Patrick Adams, dijelaskan bahwa Indonesia telah melakukan perbaikan banyak hal di bidang perundang-undangan dan peraturan serta memperbaharui peralatan proteksi fisik. Tim juga menemukan ada beberapa area yang memerlukan perhatian dan upaya untuk mencapai keamanan nuklir yang komprehensif dan efektif. Ditambahkan oleh Carlos Torres Vidal, dari anggota tim; pembangunan dan perluasan aplikasi nuklir dan material radioaktif dengan tujuan damai, memerlukan komitmen yang kuat untuk mewujudkan keamanan nuklir secara global.
Sumber : Humas