Semenjak meleburnya ristek dan pendidikan tinggi menjadi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, telah banyak hasil yang telah dicapai dalam kurun waktu selama setahun ini. Guna melihat hasil-hasil yang telah dicapai, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, menggelar Refleksi 1 Tahun Kemenristekdikti, di Jakarta, Senin (28/12/15) siang.
Acara ini dihadiri Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, berikut segenap pimpinan LPNK termasuk BAPETEN yang diwakili Sekretaris Utama Hendriyanto Hadi Tjahyono. Program kerja Kemenristekdikti tidak hanya berfokus pada mutu dan lulusan perguruan tinggi sebagai tenaga kerja terdidik atau jumlah penelitian yang telah dihasilkan, tetapi lebih kepada bagaimana tenaga kerja terdidik yang bermutu itu relevan dengan kebutuhan industri dan pasar kerja, dan hasil riset dapat dihilirkan menjadi inovasi yang laik industri.
Guna meningkatkan relevansi tenaga kerja terdidik dengan kebutuhan industri, dilakukan pendirian Akademi Komunitas untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kerja jangka pendek (Diploma I dan III) disekitar 90 wilayah, serta pemberdayaan mahasiswa melalui program kewirausahaan. Disisi lain juga telah banyak inovasi yang dihasilkan untuk dikembangkan melalui beragam skema penelitian dan pengembangan serta penguatan inovasi melalui Kemenristekdikti dan LPNK.
Sesuai program Nawa Cita Presiden Jokowi, BAPETEN sendiri memaparkan capaian program prioritas 2015-2019 diantaranya dalam hal Dukungan Infrastruktur Keamanan Nuklir Nasional dengan pendirian office I-CoNSEP (Indonesia Center of Excellence on Nuclear Security and Emergency Preparedness) serta pemasangan Radiation Portal Monitor (RPM) pada sejumlah pelabuhan di Indonesia.[BHO/PD]
