Verifikasi ini bertujuan memastikan bahwa seluruh aspek fasilitas mulai dari desain bangunan, sistem keselamatan, peralatan utama dan pendukung, hingga kompetensi sumber daya manusia telah memenuhi standar keselamatan radiasi dan keamanan sumber zat radioaktif. Hal ini penting untuk melindungi pekerja, pasien, masyarakat, serta lingkungan dari potensi bahaya radiasi.

Tim inspeksi BAPETEN dipimpin oleh Direktur DPFRZR Asep Saefulloh Hermawan, dengan anggota tim dari Pengawas Radiasi BAPETEN yaitu Iin Indartati, Herry Irawan, Dewi Lelyana Maharani, Toni Wahyu Pamungkas, dan Naufal Alif Syarifuddin. Tim melakukan verifikasi terhadap fasilitas yang menggunakan Pesawat Siklotron merek GE tipe PETtrace 860 untuk memproduksi radiofarmaka F-18 Fluorodeoxyglucose (FDG).

Lingkup pemeriksaan meliputi:

• -Verifikasi dokumen dan kesesuaian teknis desain fasilitas,

• -Evaluasi ketebalan dinding penahan radiasi pada bunker Siklotron,

• -Pemeriksaan area penerimaan dan penyimpanan bahan target, area produksi radiofarmaka, serta sistem keselamatan dan pengoperasian Siklotron,

• -Uji komisioning pesawat Siklotron, uji bombardir produksi F-18, dan sintesis FDG dalam hotcell,

• -Pengukuran paparan radiasi, pengujian kualitas hasil produksi, serta pemeriksaan sistem pengolahan limbah (padat, cair, dan gas),

• -Pemeriksaan peralatan proteksi radiasi dan personel pendukung.

Dari hasil verifikasi, PT. Global Onkolab Farma menyatakan komitmennya untuk segera menindaklanjuti dan melengkapi catatan teknis dari tim BAPETEN dalam batas waktu yang telah ditentukan. Perusahaan menyambut baik proses verifikasi ini dan menjadikannya sebagai masukan penting untuk terus meningkatkan aspek keselamatan sesuai ketentuan peraturan perundangan dan standar nasional maupun internasional.

Sebagai anak perusahaan dari PT. Kalbe Farma, PT. Global Onkolab Farma berfokus pada pengembangan dan produksi obat kanker, dengan mengedepankan teknologi mutakhir dan produksi lokal untuk menghadirkan produk onkologi yang berkualitas tinggi namun terjangkau.

Diharapkan, fasilitas produksi radiofarmaka ini dapat memperkuat layanan medis di rumah sakit, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pemeriksaan Positron Emission Tomography Computed Tomography (PET/CT Scan), sekaligus memperluas akses masyarakat terhadap layanan deteksi dan terapi kanker yang komprehensif. [DPFRZR/Dwiangesti/BHKK/SP]