Sesuai dengan amanat Peraturan BAPETEN No. 1 Tahun 2022, bahwa penilaian terhadap Pelaku Usaha Ketenaganukliran dilakukan melalui kegiatan evaluasi dokumen dan verifikasi lapangan untuk memastikan persyaratan perizinan berusaha terpenuhi.

Saat entry meeting, Wiryono menyampaikan tujuan kegiatan verifikasi yaitu untuk memastikan kesesuaian antara dokumen perizinan yang disampaikan pada saat permohonan izin dengan kondisi di lapangan. Hal ini juga merupakan Implementasi Proyek Perubahan “Akselerasi Pelayanan Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir” yang dibuatnya pada saat mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Nasional II Angkatan X Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara. Proyek perubahan tersebut meliputi Pelayanan Perizinan MIR melalui Sistem Perizinan Online untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas, Pre Licensing Konsultasi (Bimtek) 3S untuk memberikan kemudahan bagi pemohon izin dalam penyusunan dokumen persyaratan perizinan, Joint Review Pakar Nasional dan Internasional untuk peningkatan kualitas evaluasi, dan Kolaborasi Multi Stakeholder K/L untuk peningkatan sinergi antar pemangku kepentingan guna meminimalisir hambatan selama proses perizinan yang sedang dilaksanakan.

Hari pertama dilakukan verifikasi lapangan ke PT Gamma Mutiara Andalan yang merupakan importir garnet sebagai bahan baku slandblasting. Tim Bapeten diterima oleh Direktur, staf legal dan staf HSE. Tim menyampaikan pentingnya analisis sampel untuk memastikan karakteristik dari garnet yang diimpor serta melakukan pengukuran paparan radiasi pada material dan lingkungan kerjanya.

Hari kedua dilakukan verifikasi lapangan ke PT Cipta Persada Mulia yang merupakan smelter timah, dimana terdapat hasil samping berupa slag. Tim Bapeten diterima oleh Direktur, PPR, competent person, dan staf K3L. Tim melakukan pemeriksaan dokumen, pengukuran paparan radiasi material dan lingkungan kerja serta pengukuran dimensi tempat penyimpanan Mineral Ikutan Radioaktif. Seluruh persyaratan baik dokumen maupun isian telah dipenuhi dan diverifikasi, maka izin penyimpanan mineral ikutan radiokatif dapat diterbitkan saat itu juga (on the spot licensing). [DPIBN/Bhaktidwiyoga/BHKK/YL].