Banner BAPETEN
BAPETEN Rangkul FMIPA UGM untuk Tingkatkan Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pengawasan Ketenaganukliran
Kembali 24 Mei 2022 | Berita BAPETEN
small_thumb_2022-05-27-153408.jpg

BAPETEN berupaya untuk terus mengikuti perkembangan zaman dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia. Salah satu bentuknya adalah dengan mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses perizinan melalui BAPETEN Licensing and Inspection System (BALIS). Untuk itu, BAPETEN merangkul Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) melalui kerja sama di bidang pengembangan TIK, ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama pada Selasa (24/05) di Yogyakarta.

Perjanjian Kerja Sama ini ditandatangani oleh Sekretaris Utama BAPETEN Sugeng Sumbarjo dan Dekan FMIPA UGM Kuwat Triyono. Ruang lingkup kerja sama antara lain penyusunan kebijakan di bidang TIK, pemberdayaan kepakaran, dan pengembangan aplikasi sistem informasi. Kerja sama juga mencakup berbagai rencana implementasi kegiatan termasuk pelaksanaan audit dan assessment untuk periode waktu lima tahun.

imgkonten

Triyono berharap kerja sama ini dapat membuahkan hasil dan manfaat bagi kedua belah pihak. “Kami sangat mendukung kerja sama antara BAPETEN dan FMIPA yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi ini. Harapan kami kerja sama ini terus bisa kita kembangkan dan bisa berkontribusi terhadap bangsa dan negara terutama dalam pengawasan tenaga nuklir,” ujarnya.

imgkonten imgkonten

Dalam sambutannya Sugeng memberikan dukungannya terhadap UGM sebagai mitra penting BAPETEN dan menyampaikan bahwa UGM menjadi sumber kompetensi, supporting bagi BAPETEN bukan hanya dalam core proses bisnis namun juga dalam bidang lainnya.

imgkonten

Lebih lanjut Sugeng juga memaparkan bagaimana perkembangan TIK di BAPETEN telah mampu memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan BAPETEN. “Melalui BALIS, kami memperkenalkan pengawasan partisipatif yang melibatkan peran stakeholder. BALIS ini telah dinilai oleh IAEA sebagai best practice dari Indonesia, yang dapat dicontoh oleh negara lain”. [BHKK/Yasser Ersyad/YL].


Komentar (0)


Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK