Banner BAPETEN
Koordinasi Pengamananan Asian Games 2018 dari Ancaman Nuklir
Kembali 22 November 2017 | Berita BAPETEN
foto-peserta-Dedik-300x200.jpg

Perhelatan Akbar Asian Games yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang  pada tahun 2018 memerlukan perencaaan sistem pengamanan yang maksimal. Sebagai negara tuan rumah tentu saja Indoensia menghadapi tantangan besar dan kompleks. Perhelatan Akbar (Major Public Event, MPE) MPE ini akan menyita perhatian publik dan mendapatkan atensi media secara besar-besaran, sehingga dapat menjadi target demonstran, pelaku kerusuhan atau bentuk kekacauan lainnya yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan peristiwa akbar tersebut.

Satu hal yang menjadi perhatian penting adalah kegiatan ini dapat menjadi target bagi tindak kriminal ataupun aksi terorisme. Tindak kriminal atau aksi terorisme ini dikuatirkan dapat melibatkan bahan nuklir dan radioaktif lainnya. Untuk itu, dalam rangka melakukan tindakan pencegahan dan deteksi dini dalam rangka mewujudkan keamaanan bersama, BAPETEN melakukan  pertemuan dengan seluruh stakeholder yang dilaksanakan di Palembang tanggal 16 November 2017.

Pertemuan ini dimaksudkan untuk mengkoordinasikan semua pihak/pejabat yang bertanggungjawab secara langsung terhadap penyelenggaran Asian Games 2018 guna melakukan pengenalan dan koordinasi terhadap keamanan nuklir, dan pentingnya penerapan keamanan nuklir pada Major Public Event (MPE), khususnya Asian Games 2018.

Hadir dalam pertemuan ini tidak kurang dari 18 instansi stakeholder Asian Games, antara lain INASGOC Palembang, Pemprov Sumatera Selatan, Polda Sumatera Selatan, Pengelola Jakabaring Sport City, SABHARA Polda Sumsel, Puslabfor, Dinkes, DOKKES, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, dan lain-lain.

Sekretaris Utama BAPETEN, Hendriyanto Hadi Tjahyono, yang hadir selaku Pimpinan BAPETEN mengatakan bahwa BAPETEN bekerja sama dengan International Atomic Energy Agency (IAEA) berencana untuk menerapkan sistem dan tindakan keamanan nuklir (nuclear security system and measures) dalam kegiatan Asian Games 2018. "Kerja sama dan peran serta aktif dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) yang akan terlibat di dalam Asian Games sangat dibutuhkan  untuk mensukseskan pelaksanaannya", Ujar Hendriyanto.

Sementara itu,  Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir BAPETEN, Dedik Eko Sumargo, mengatakan pengamanan Asian Games XVIII pada 2018 harus dioptimalkan guna mengantisipasi terhadap berbagai ancaman yang bisa saja terjadi. "Ancaman keamanan bagi peserta Asian Games bukan saja hanya dalam bentuk nyata atau yang terlihat saja tetapi juga terhadap bahaya adanya radiaksi," katanya.

Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumsel Ahmad Yusuf Wibowo mengatakan bahwa keamanan pesta olahraga akbar itu sangatlah penting, mengingat peserta yang akan hadir berasal dari berbagai negara. Pengamanannya bukan saja yang terlihat nyata tetapi juga termasuk radioaktif maupun hal tidak terduga lainnya. "Adapun rapat koordinasi sekarang ini sebagai salah satu cara dalam mengantisipasi gangguan keamanan pada pelaksanaan Asian Games XVIII di Jakarta dan Palembang pada 2018" tukas Yusuf menguraikan.

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK