Banner BAPETEN
Optimalisasi Peran Agen Perubahan Dalam Mensosialisasikan Reformasi Birokrasi di BAPETEN
Kembali 23 Agustus 2019 | Berita BAPETEN
small_thumb_2019-08-23-111935.jpg

Mungkin banyak di antara pegawai BAPETEN yang belum tahu bahwa Reformasi Birokrasi (RB) sudah berjalan di BAPETEN sesuai road map. Walaupun patut diakui bahwa belum sepenuhnya RB tersebut diimpelementasikan, belum semua butir-butir yang terdapat dalam road map direalisaiskan, namun proses menuju perubahan menuju birokrasi yang lebih baik itu nyata sedang berjalan.

Ada sebagian pegawai yang melihat bahwa RB itu ada di BAPETEN, dengan adanya Tukin atau tunjangan kinerja yang dibayarkan setiap bulan, padahal Tukin adalah sekedar bonus dari pelaksanaan RB secara keseluruhan. Kurang pas rasanya, bila mengaitkan RB hanya dengan tukin saja.

Karena itu, mengingat masih banyak pegawai BAPETEN yang belum memahami sampai sejauh mana RB dilaksanakan di BAPETEN, pada Kamis (22/08/2019) telah dilaksanakan rapat koordinsi Agen Perubahan BAPETEN bersama Ketua Tim Pelaksana RB BAPETEN, Hendriyanto Hadi Tjahyono atau akrab disapa Pak Dudit.

imgkonten imgkonten

Hadir pada acara tersebut Kepala Biro Umum dan Organisasi, Farid Arif Binaruno, pejabat terkait di Bagian Organisasi dan Tata Laksana serta Agen Perubahan BAPETEN (AoC).

“Penilain RB kita masih ada beberapa yang kurang baik, terutama terkait survey internal. Ini perlu perlu dicarikan solusinya, apa kurang sosialisasi di lingkup internal pegawai BAPETEN atau komunikasi dari Tim RB yang kurang baik. Menjadi tugas kita semua” tutur Arif saat membuka rapat.

Di acara ini Dudit memberi pencerahan kepada AoC terkait definisi RB, Sasaran RB, tahapan Road Map RB BAPETEN serta target pelaksanan RB yang sudah dicapai oleh BAPETEN.

“RB dalam lingkup lembaga adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. RB meliputi perubahan dan pembenahan pada bidang organisasi, tata laksana dan SDM” katanya.

Adapun sasaran dari RB adalah terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme; Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi serta meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.

Lebih lanjut Dudit menjabarkan “Dalam Reformasi Birokrasi Ada 8 area perubahan yang harus dilaksanakan, meliputi 1) Manajemen Perubahan 2) Penguatan Sistem Pengawasan 3) Penguatan Akuntabilitas Kinerja 4) Penguatan Kelembagaan 5) Penguatan Tata Laksana 6) Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN 7) Penguatan Peraturan Perundang-undangan 8) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik”

imgkonten imgkonten

Dalam mengimplementasikan 8 area perubahan tersebut banyak hal yang sudah dicapai oleh BAPETEN, sebut saja terlaksananya reorganisasi di satker Sestama merupakan realisasi dari unsur Penguatan Kelembagaan.

Pencapaian BAPETEN memperoleh penghargaan juara 1 dalam penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tahun 2018 untuk katagori LPNK, merupakan capaian RB untuk Penguatan Tata Laksana. Sistem administrasi dan surat menyurat melalui Suporsonik dan penyelenggaan administrasi keuangan melalui SERASI membuktikan hal ini. Sehingga saat ini hampir tidak ada lagi arsip cetak, semua kegiatan sudah terlaksana secara elektronik. Terkecuali untuk keperluan pertanggungjawaban keuangan.

Penerimaan CPNS yang transparan dan pengangkatan pejabat melalui Open Bidding, Penguatan sistem B@lis oneline dalam pelayanan perijinan dan inspeksi. Tersedianya portal Pengaduan Masyarakat, Whistle-Blowing System, Penanganan Benturan Kepentingan, Pembangunan Zona Integritas, juga merupakan bagian dari penerapan 8 area perubahan tersebut.

Capaian perolehan opini WTP dari BPK serta nilai evalusi LAKIP dari Kemenpan RB yang “ BB “ juga bukti adanya upaya peningkatan dari RB BAPETEN.

“Tentu saja selain capaian tersebut diatas masih banyak hal yang harus dibenahi untuk melanjutkan proses RB di BAPETEN. Namun demikian kemajuan yang sudah ada, yang merupakan kerja bersama semua elemen BAPETEN jangan sampai tidak diketahui oleh pegawai BAPETEN sendiri” ujar Dudit menambahkan.

imgkonten

Karena itu guna mensosialisasikan hasil-hasil RB yang sudah dicapai oleh BAPETEN, perlu peran semua pihak untuk mensosialisaikan, termasuk diantaranya adalah peran dari AoC.

Aoc sebagai penyebar "virus-virus" kebaikan selain mendorong upaya perubahan, juga dapat membantu sosialisasi pelaksanaan RB di lingkungan BAPETEN kepada para pegawai di lingkungan unit kerjanya.

“Kalo memang belum tercapai ya disampaikan belum, apa adanya saja, kita sedang berproses menuju kesana. Tetapi bila ktia sudah punya prestasi, jangan sampai lingkungan kerja kita tidak tahu” tukas Dudit bersemangat.

Diharapkan AoC dibawah Koordinasi Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro Umum dan Organisasi dapat memformulasikan mekanisme sosialisasi kepada pegawai di lingkungan kerjanya. (BHKK/Bams).

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links