Banner BAPETEN
Workshop Kolaboratif Pelaporan Data Dosis Radiasi Pasien BAPETEN dan AFISMI
Kembali     24 September 2025 | Berita BAPETEN | 35 lihat

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) bersama Asosiasi Fisikawan Medik Indonesia (AFISMI) menggelar Program Workshop Kolaboratif Pelaporan Data Dosis Radiasi Pasien pada Rabu, 24 September 2025. Kegiatan pada hari ini memiliki tujuan khusus yaitu selain menjadi kick off (pembukaan) dari rangkaian program workshop yang akan berlangsung di berbagai daerah, juga bertujuan menyiapkan para calon mentor (Training of Mentor, TOM) yang nantinya menjadi agen untuk mendampingi atau menjadi fasilitator dalam beberapa workshop di daerah.

Kegiatan yang berlangsung secara hibrida, yaitu di BAPETEN dan melalui ruang virtual Zoom, diikuti oleh fisikawan medik sebanyak 24 peserta luring dan lebih dari 80 peserta daring yang berasal dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.

imgkonten

imgkonten

Acara dibuka oleh Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir (PKN) BAPETEN, Haendra Subekti, yang dalam arahannya menekankan pentingnya konsistensi pelaporan dosis radiasi pasien. Haendra menjelaskan bahwa pelaporan dosis tidak hanya menjadi kewajiban administratif, tetapi juga instrumen penting untuk menjamin keselamatan pasien. Lebih jauh, Deputi PKN menegaskan bahwa peran mentor sangat strategis dalam pengembangan profesionalisme untuk mendorong penerapan kebijakan nasional mengenai Tingkat Panduan Diagnostik (TPD) di fasilitas kesehatan.

Setelah arahan dan pembukaan dari Deputi PKN, selanjutnya Ketua Umum AFISMI, Lukmanda Evan Lubis, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi kegiatan ini dengan BAPETEN. Lukmanda menekankan bahwa Indonesia saat ini menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang cukup maju dalam penerapan Diagnostic Reference Level (DRL) karena sudah berbasis sistem daring, sementara beberapa negara lain masih menggunakan metode manual. Menurutnya, kolaborasi ini akan memperkuat kompetensi fisikawan medis dalam mendukung keselamatan pasien dan menjadi bagian dari standar kompetensi profesi.

imgkonten

imgkonten

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi materi pertama yang disampaikan oleh Ida Bagus Gede Putra Pratama dari BAPETEN mengenai Pengenalan dan penggunaan Si-INTAN untuk pelaporan dosis pasien pada berbagai modalitas. Materi ini menekankan pentingnya sistem Si-INTAN agar data dosis dapat terhimpun secara terpadu dan konsisten. Diskusi yang berkembang menyoroti beberapa kendala, seperti perbedaan satuan dosis antar-modalitas, pelaporan fluoroskopi, hingga kebutuhan standardisasi pada modalitas hybrid seperti PET-CT dan SPECT-CT.

Kemudian dilanjutkan dengan sesi materi berikutnya dari narasumber AFISMI, Rini Marini dan Hanendya Disha Randy Raharja, membahas mengenai Audit dosis dan penggunaan TPD beserta lika liku penerapannya di fasilitas. Para narasumber menjelaskan bahwa audit dosis tidak sekadar pelaporan, tetapi yang paling penting adalah upaya optimisasi pelayanan radiologi yang berfokus pada keselamatan pasien. Selain itu disampaikan juga bahwa audit dosis menggunakan TPD dapat meningkatkan mutu layanan radiologi sekaligus menekan risiko paparan radiasi pasien. Diskusi bersama peserta membahas isu teknis, mulai dari format laporan audit tahunan, pelaporan data pada cathlab, hingga strategi komunikasi lintas profesi di fasilitas kesehatan.

imgkonten

imgkonten


Dari diskusi pada seluruh materi terungkap perlunya standarisasi nama pemeriksaan, standardisasi satuan dosis pada berbagai modalitas radiologi, khususnya fluoroskopi, serta integrasi data paparan dosis ke dalam sistem digital seperti PACS. Selain itu, keterlibatan vendor alat kesehatan dianggap krusial untuk menyelaraskan fitur teknis dan memastikan keakuratan data dosis yang dilaporkan.

Sebagai tindak lanjut arahan Deputi PKN, Kepala P2STPFRZR, Dedik Eko Sumargo, menutup acara dengan mengusulkan slogan “TPD : Tepat, Akurat, Selamat”. Dedik menegaskan bahwa setelah workshop ini para mentor mulai bergerak dan menjadi agen perubahan dalam penerapan keselamatan radiasi pasien di Indonesia.

imgkonten

Dengan semangat kolaborasi, BAPETEN dan AFISMI berharap para peserta dapat menjadi motor penggerak perubahan di wilayah masing-masing, sehingga keselamatan pasien tetap menjadi prioritas utama dalam setiap layanan radiologi di Indonesia. (P2STPFRZR-Hermansyah/BHKK/OR)


Komentar (0)


BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Memuat berita GPR Kominfo...

Video

International Links