Banner BAPETEN
Sosialisasi Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Majalengka
Kembali 20 September 2021 | Berita BAPETEN
small_thumb_2021-09-20-115412.jpg

Sebagai badan pengawas, BAPETEN tidak hanya melakukan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di di Indonesia, namun BAPETEN juga memiliki program strategis, yaitu sosialisasi kelembagaan. Tujuan sosialisasi yaitu menyampaikan informasi tentang kelembagaan BAPETEN agar terjadi hubungan yang akomodatif, serta pentingnya keberadaan lembaga pengawas tenaga nuklir demi keamanan masyarakat. Dengan demikian akan terbentuk kesadaran, serta persepsi masyarakat tentang energi nuklir secara tepat dan benar.

Sosialisasi dengan tema ”Diseminasi Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Indonesia” ini terlaksana atas koordinasi dan kerja sama yang baik antara BAPETEN dengan DPR-RI. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia dengan mempertimbangkan pemilihan berdasarkan kriteria wilayah dan kendala yang dihadapi, khususnya karena masih dalam situasi pandemi Covid-19. Kali ini, sosialisasi dilaksanakan di Majalengka, Jawa barat dan memperoleh respons positif dari masyarakat, Senin (20/09).

imgkonten imgkonten

Acara dibuka oleh Anggota Komisi VII DPR RI H. Nurhasan Zaidi yang menyampaikan, “Yang hadir pada acara di Majalengka ini, dari unsur guru dan siswa yang memiliki wawasan ke depan, sehingga mendengar kata nuklir tentu tidak kaget. Dan ternyata, tahun 2020 dari Majalengka mendapat penghargaan dari Anugrah BAPETEN, yaitu Penghargaan untuk Kegiatan Radiologi Diagnostik dan Intervensional dan Petugas Proteksi Radiasi di RSUD. Majalengka.”

“Nuklir merupakan science yang luar biasa ke depan. Majalengka itu ibarat Mutiara yang terpendam. Untuk itu, kami harus mengejar pewaris ilmu dan teknologi. Majalengka juga merupakan kota pahlawan antara lain KH. Abdul Salim, diharapkan ke depan generasi penerus bisa menggulang sejarah kali ini, menjadi pahlawan teknolgi.” Tambahnya.

imgkonten imgkonten

Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Kasi Bimas Islam Kementerian Agama Majalengka H. Heru Haerudin yang menyampaikan “sebenarnya saya biasanya mewakili pemuda bukan sebagai sesepuh, karena umur sudah berumur jadi tidak bisa lagi menjadi wakil sebagai pemuda.”

“Kalau kita bicara nuklir, apa yang ada di imajinasi kita adalah Bom, di ledakan 6 dan 16 Agustus 1945, konon katanya bom atom di Jepang itu hanya diambil dari rumus E=MC2. Padahal sebenarnya tidak ada satu teknologi yang tanpa bahaya atau kecelakaan baik pesawat, mobil bahkan motor, sehingga menurut saya kita tidak boleh anti nuklir, karena bicara nuklir banyak bidang yang bermanfaat seperti bidang kesehatan industri dan energi. Walaupun kita tidak anti nuklir tetapi kita harus tahu bahayanya nuklir, sehingga bisa tetap waspada. Mari kita agar tetap waspada, agar melek untuk pengetahuan terhadap nuklir.” Tegasnya.

Acara dilanjutkan dengan presentasi oleh Koordinator Komunikasi Publik BAPETEN Abdul Qohhar yang menyampaikan tentang "Pengawasan Pemanfaatan Tenaga oleh BAPETEN dalam melaksanakan tugasnya. Antara lain tentang tugas pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, melalui Peraturan, Perizinan, dan Inspeksi. Pelaksanaan pengawasan melalui peraturan telah dilakukan dengan membuat sejumlah peraturan."

Acara yang dilaksanakan pada hari Senin, 20 September 2021 ini, dihadiri oleh 50 peserta. Di akhir presentasi dilakukan diskusi dan tanya jawab serta ramah tamah guna mempererat kerja sama di bidang pengetahuan ketenaganukliran.[BHKK/SP/IP].

imgkonten


Komentar (0)


Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK